Kamis, 17 Juni 2010

Membangkang Kepada Allah S.W.T

Pembangkang kepada Allah ketika seseorang dianugerahkan berbagai kemulian, adalah
  1. Kematian bagi Agama
  2. Kematian bagi Tauhid
  3. Kematian bagi sifat Tawakal dan Keikhlasan
Sementara, hati seorang Mukmin tidaklah bisa dimengerti : Mengapa dan Bagaimana?
"Sesungguhnya Semua Jiwa memiliki sifat Menentang dan Membangkang."
Oleh karena itu, Siapa saja yang ingin Jiwanya menjadi Baik, Dia harus berusaha Melawannya hingga sifat Buruknya menyerah Kalah.

Pada dasarnya, Jiwa mengandung Keburukan yang berlapis-lapis, Namun, Bila Jiwanya telah Terkendali dan Tenang, Maka ia akan menjadi Kebaikan yang berlipat Ganda.
Jiwanya akan senantiasa menyesuaikan diri dalam menjalani seluruh Ketaatan dan dalam Meninggalkan seluruh Kemaksiatan.

Jiwanya layak mendapatkan 2 hasil (Ridha dan Diridhai), Keburukannya hilang, dan ia tidak bergantung pada Makhluk apa pun. ia layak dinisbatkan kepada bapaknya, Ibrahim a.s. Ibrahim a.s, Berhasil keluar dari Jiwanya dan dia (Ibrahim a.s) tegak tanpa Hawa Nafsu. Dia (Ibrahim a.s) berjalan sementara Kabulnya Tenang.
Berbagai jenis Makhluk datang kepadanya. Mereka menampakkan dirinya masing-masing kepada Ibrahim a.s untuk menawarkan pertolongan. Namun Ibrahim berkata : "AKU TIDAK MENGINGINKAN PERTOLONGAN KALIAN.
PENGETAHUAN-NYA TENTANG DIRIKU TELAH CUKUP MEMBUATKU UNTUK TIDAK MEMINTA PERTOLONGAN KALIAN."
Tatkala kepasrahan dan Tawakal Ibrahim telah sempurna, Allah S.W.T berfirman :
"kulnaa yanaaru kuwniy bardan wa salaman 'alaa ibrahima" (Q:S 21:69, Al-anbiyaa')
artinya : "Hai, Api menjadi Dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar